Memahami Partikel dan Dinamika di Maya — Bagian 20
() translation by (you can also view the original English article)
Pratinjau
1. Menyiapkan Sistem nParticle
Langkah 1
Buka Maya. Buat torus poligonal di grid.



Langkah 2
Dengan torus yang dipilih, atur nilai Radius ke 3 pada frame pertama dan klik pada opsi Set Key. Pada frame ke-30, atur nilainya menjadi 12 dan klik pada opsi Set Key.



Langkah 3
Hapus setengah bagian dari torus mesh seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.



Langkah 4
Lompat dalam mode nDynamics. Dengan torus mesh dipilih, pergi ke nParticles > Buat nParticles > Emit from Object dan klik pada kotak opsi.



Langkah 5
Di jendela Emitter Options, atur Emitter type sebagai Surface dan klik Create.



Langkah 6
Dengan emitor yang dipilih, buka atribut emitter1 dan tetapkan nilai Rate ke 80000.



Langkah 7
Pergi ke nParticleShape1 > Shading atribut dan aktifkan opsi Lighting. Opsi ini menerangi partikel di viewport.



Langkah 8
Buka rollout Lifespan dan atur nilai-nilai Lifespan Mode ke Random range, Lifespan hingga 0.1 dan Lifespan Random menjadi 0.08.



Langkah 9
Nilai Rate ditetapkan menjadi 80000 pada frame pertama, jadi klik pada opsi Set Key. Pada frame 40th, atur nilainya menjadi 0 dan klik pada opsi Set Key.



2. Menciptakan Sistem Dinamika Fluida
Langkah 1
Lompat dalam mode Dynamics. Buka Fluid Effects > Create 3D Container dan gambar wadah cairan 3D di port tampilan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.



Langkah 2
Pergi ke fluidShape1 atribut dan atur nilai Base Resolution ke 50, Boundary X ke None, Boundary Y ke –Y Side dan Boundary Z to None.



Langkah 3
Di bawah peluncuran Display, setel opsi Boundary Draw ke Bounding box.



Langkah 4
Di jendela Outliner, pilih fluid1 diikuti oleh nParticle1. Pergi ke Fluid Effects > Add / Edit Contents > Emit from Object.



Langkah 5
Pergi ke Auto Resize untuk mengaktifkan opsi Auto Resize. Atur nilai Auto Resize Threshold menjadi 0.002 dan Auto Resize Margin menjadi 2.



Langkah 6
Pergi ke peluncuran Lighting dan nyalakan opsi Self Shadow. Setel nilai Shadow Quality ke 1. Matikan opsi Real Lights.



Langkah 7
Anda dapat melihat simulasi debu di viewport seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.



Langkah 8
Dengan emitor yang dipilih, pergi ke Fluid Attributes dan atur nilai Density / Voxel / Sec ke 10.



Langkah 9
Buka Emission Speed Attributes rollout dan tetapkan nilai Speed Method untuk Replace, Inherit Velocity ke -10, Directional Speed ke 5, Direction X dan Y ke 0, dan Direction Z ke 1.



Langkah 10
Pergi ke Fluid Emission Turbulence dan atur nilai Turbulance ke 2, Turbulence Speed ke 1 dan Detail Turbulence ke 2.



Langkah 11
Dengan fluid container yang dipilih, buka Content Details > Density dan tetapkan nilai Density Scale ke 1, Bouyancy ke 1, Noise ke 1, dan Dissipation ke 0.1.



Langkah 12
Di bawah Velocity rollout, atur nilai Swirl ke 32 dan Noise to 2.



Langkah 13
Di bawah Turbulence rollout, tetapkan nilai-nilai Strength menjadi 0.1, Frequency ke 0.6 dan Speed ke 1.



Langkah 14
Pergi ke Field > Volume Axis dan gambar ikon di port view.



Langkah 15
Atur nilai Volume Shape ke Sphere dan Transform Attributes seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.



Langkah 16
Pergi ke Volume Speed Attributes rollout dan atur nilai Away From Center ke 1 dan Along Axis ke 5.



Langkah 17
Tekan tombol Play dan Anda akan melihat simulasi debu menyebar.



Kesimpulan
Pada bagian selanjutnya dari seri ini, saya akan menunjukkan kepada Anda cara membuat berbagai efek dampak debu menggunakan dinamika fluida Maya.